Kami adalah jalan jalan berlubang sepanjang kampung menuju kota.
Melewati jargon jargon, birokrasi dan permainan permainan yang tak kami pahami.
Kami adalah kaki kaki kotor penuh lumpur.
Melangkah ke negeri dongeng dalam cerita
moyang kami.
Tapi tersumbat headline koran, drama negara,
dan acara televisi.
Kami adalah suara bimbang paling sumbang
dari gang-gang sempit. Dari rumah rumah bambu.
Ingin menyusup ke telingamu, tapi keburu dihadang kenaikan harga, pembohongan publik, dan skandal seks remaja.
Kami adalah hak yang memenuhi rekening
moralmu.
Yang bisa saja meledak sewaktu waktu jika tak segera kau tuntaskan seluruh wajibmu!
Tertanda,
Anak bangsa
No comments:
Post a Comment