the fighter

My photo
I'm far away from perfection but I'm perfectly who I am. Being 17 going to be 18 is not easy sometimes. I found myself a stubborn, rebellious, and sensitive person. but i guess it's because I'm human, with heart. My passion is to chase my dreams

Monday, August 15, 2011

aku sudah tidak perawan lagi

Suara dobarakan pintu itu membuyarkan lamunanku. Kontan saja aku berlari dan dengan sesegera membukakannya. Dan dengan sangat terheran-heran, aku lihat seorang cewek yang bermata sembab dan sayu, wajah pucat pasi, rambut tidak beraturan sedang berdiri di depanku. Perlu waktu beberapa menit untuk aku mengenali cewek itu. Dan ternyata... dia teman sekolahku (dulu).
Tanpa menunggu aba-aba dariku, dia langsung mendekapku dan menangis sekeras-kerasnya... kemudian badannya lemas, dan dia pingsan dalam pelukanku. Itu bener-bener malam yang mencekam buatku. Aku tidak tahu menahu apa yang sedang terjadi, tiba-tiba seorang sahabatku terkulai lemah tak berdaya di ranjangku. Sembari menunggu dia sadar, aku bertanya-tanya dalam hatiku Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi?
Ketika aku sudah mulai loyo juga, dan sesaat aku sempat tertidur juga di kursi samping ranjang, tiba-tiba dia sadar. Saat sadar pun, dia langsung menangis kembali. Tapi sebelum tetangga satu kampung datang semua, aku mengultimatum dia,"Kamu boleh nangis... tapi jangan kenceng-kenceng, ini sudah malam." Dan entah apa yang terjadi, dia diam dan mulai bercerita denganku.
Dia punya temen sekolah (satu kelas) yang menurutnya sangat ganteng dan baik kepadanya (cowok). Cowok itu sering mengajaknya bercanda dan menjadi pendengar yang setia untuk setiap masalah dan keluhannya. Tapi entah mengapa, setiap kali ada orang yang tahu ketika mereka sedang berbicara, tiba-tiba saja cowok itu pergi. Dan di depan semua orang, seakan-akan cowok itu tidak pernah kenal "dekat" dengannya.
Hal itu berlangsung terus selama setahun. Dan memasuki hubungan "rahasia" mereka di tahun yang kedua, tidak ada perubahan dari hubungan mereka. Malahan si cewek semakin merasa "nyaman" untuk bersama dengannya. Beberapa kali mereka pernah jalan bareng (istilah kerennya ngedate), tetapi tentunya tanpa sepengetahuan orang lain. Di kelas, sebagai imbal baliknya... si cewe selalu memberikan contekan gratis untuk setiap tugas-tugas dan test-test yang diberikan oleh para pengajar. Bahkan, tidak jarang si cewek harus membuat dua tugas atau menulis dua kertas ulangan sebagai bukti pengorbanannya.
Sampai suatu malam.... si cewek sedang menghadapi dilema besar di keluarganya... papanya akan kawin lagi. Dan si cowok pun juga sedang menghadapi masalah yang tak kalah rumit.... dia diputus oleh pacarnya. Mereka berdua bertemu... jalan-jalan keliling kota... dan akhirnya berhenti di suatu tempat. Kemudian......
Sampai disini temanku itu tadi langsung menjerit histeris. Uh... aku hanya bisa mengambil handuk untuk mengelap keringatnya yang bercucuran sedari tadi. Setelah menyalakan fan di kamarku, aku bertanya,"Kemudian apa??"
Dia tidak menjawab. Setelah histeris... dia diam... tertunduk lesu.... Cry
Aku tidak mengerti apa maksudnya. Aku tidak berani mereka-reka sesuatu yang terlalu jauh. Tapi aku juga penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Dia hanya bilang,"Aku takut... aku malu.... aku bingung.... aku.... aku... aku..." Frown sambil terisak-isak... semua air mata tumpah...
Sempat aku malah terbawa emosi dan membentaknya,"Hey...!!!Kamu kenapa?!?! Apa yang terjadi?!?!?! Kemudian apa?!?!?! "
Wah... dia malah semakin diam. Dan aku jadi ketakutan... takut kalau-kalau dia pingsan lagi... duh, gimana ni?? Aku sendirian. Kemudian aku mulai lembut dan meminta maaf kepadanya. Sesudah itu, kami berdua sama-sama terdiam. Hanya suara fan di kamarku yang lumayan berisik dan beberapa suara jangkrik yang terdengar.
Dan tiba-tiba dia memecah keheningan malam dengan berkata,"Aku sudah tidak perawan lagi..." Cry
Mendengar itu, aku tidak bisa berkata apa-apa lagi. Kemudian dia diam... dan kami saling berpelukan.... Dan aku tidak punya kosa kata yang cukup untuk berbicara kepadanya. Hingga akhirnya aku hanya memeluknya dan membiarkannya tidur untuk sejenak melupakan kepenatan hidupnya...... Innocent

No comments:

Post a Comment